KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) tentu saja sudah mengantisipasi kemungkinan terdakwa atau saksi berkelit di persidangan. Salah satu senjata pamungkas KPK ialah sadapan percakapan telepon.
Senjata itulah yang bakal dikeluarkan KPK untuk mematahkan kesaksian politikus Partai Demokrat Angelina Sondakh. Menurut Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, KPK menyimpan bukti percakapan Blackberry Messenger (BBM) antara Angelina Sondakh (Angie) dan terpidana kasus Wisma Atlet Mindo Rosalina Manulang (Rosa).
"Pada saatnya KPK membuka rekaman itu. Penyadapan enggak mungkin dihilangkan," kata Bambang di Jakarta, Kamis (16/2) malam.
Ketika menjadi saksi untuk terdakwa Nazaruddin dalam kasus Wisma Atlet di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (15/2), Angie membantah semua isi percakapan BBM antara ia dan Rosa. Dalam percakapan BBM itu, Angie meminta 'apel malang' dan 'apel washington' kepada Rosa. Menurut Rosa, apel malang adalah uang rupiah dan apel washington adalah dolar Amerika.
Angie juga membantah menerima fee dari proyek Wisma Atlet.
Bambang merasa wajar jika Angie menyangkal percakapan BBM dengan Rosa. Hal itu disebabkan status Angie sebagai saksi sekaligus tersangka.
“Saksi yang juga tersangka biasanya punya ciri khas mengingkari hasil-hasil pemeriksaan, mengingkari potensi keterlibatan dia, mengingkari keterangan saksi yang menempatkan dia sebagai tersangka,” ujarnya.
Di sisi lain, dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta dengan terdakwa Nazaruddin, kemarin, dihadirkan saksi Ketua Komisi X DPR Mahyudin, juga dari Demokrat. Dalam sidang itu, Mahyudin membenarkan Angie memanggilnya dengan sebutan ketua. Sapaan itu disebabkan dirinya menjabat ketua komisi.
Soal ketua itu ditanyakan karena di antara percakapan BBM antara Rosa dan Angie tertulis, 'Ada apel malang buat pak ketua'.
Saat ditanya apakah pernah menerima dana proyek Wisma Atlet, Mahyudin membantah. Seperti Angie, Wahyudin juga sering mengatakan lupa saat menjawab pertanyaan hakim, jaksa, dan pengacara Nazaruddin.(*/X-4)
No comments:
Post a Comment