Mengunjungi Jakarta. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar angkat bicara seputar pelarangan penggunaan rok mini di Dewan Perwakilan Rakyat. Linda menyayangkan parlemen mengurusi hal tersebut.
Menurutnya, kapasitas parlemen terlalu besar untuk sekedar mengurusi rok mini staf dewan.
"Belum tentu yang mini-mini itu menggoda. Itu bukan solusi. Saya kira cara melihatnya jangan seperti itu," kata Linda di Jakarta, Kamis 8 Maret 2012.
Menurut Linda, persoalan strategis bangsa banyak yang menumpuk. Seharusnya, parlemen memikirkan terlebih dahulu persoalan-persoalan yang menyangkut kepentingan publik daripada mengurusi pakaian.
"Masih banyak hal lain yang harus kita selesaikan. Kita hargai pendapat Pak Marzuki Alie," ujarnya.
Linda mengungkapkan, banyak hal yang masih terbengkalai terkait upaya pengarusutamaan gender. Menurutnya, hal itu perlu diprioritaskan.
Apakah larangan berpakaian seksi itu perlu dipertimbangkan kembali?
"Saya kira masih banyak hal lain yang masih perlu diupayakan, diperjuangkan, yang sangat strategis bagi kesetaraan perempuan dan laki-laki dalam proses pembangunan," ujar Linda.
Sebelumnya, Ketua DPR, Marzuki Alie juga mengomentari banyaknya staf Dewan yang mengenakan pakaian seksi. Menurut dia, perempuan yang mengenakan baju seksi dapat menimbulkan hasrat laki-laki berubah sehingga menimbulkan tindak asusila.
"Namanya laki-laki, pakaian yang tidak pantas itu yang menarik laki-laki berbuat sesuatu," kata Marzuki di Gedung DPR, Selasa 6 Maret 2012.
Menurut Marzuki, banyaknya pemerkosaan karena banyak perempuan yang mengenakan rok mini.
"Sebaiknya perempuan berpakaian yang memenuhi kepantasan sesuai dengan budaya kultur bangsa, asas kepatutan. Meski dalam hukum tidak dilarang tapi pantas dan patut itu perlu, supaya tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Itu saya imbau untuk yang di luar," kata dia. (eh)
Menurutnya, kapasitas parlemen terlalu besar untuk sekedar mengurusi rok mini staf dewan.
"Belum tentu yang mini-mini itu menggoda. Itu bukan solusi. Saya kira cara melihatnya jangan seperti itu," kata Linda di Jakarta, Kamis 8 Maret 2012.
Menurut Linda, persoalan strategis bangsa banyak yang menumpuk. Seharusnya, parlemen memikirkan terlebih dahulu persoalan-persoalan yang menyangkut kepentingan publik daripada mengurusi pakaian.
"Masih banyak hal lain yang harus kita selesaikan. Kita hargai pendapat Pak Marzuki Alie," ujarnya.
Linda mengungkapkan, banyak hal yang masih terbengkalai terkait upaya pengarusutamaan gender. Menurutnya, hal itu perlu diprioritaskan.
Apakah larangan berpakaian seksi itu perlu dipertimbangkan kembali?
"Saya kira masih banyak hal lain yang masih perlu diupayakan, diperjuangkan, yang sangat strategis bagi kesetaraan perempuan dan laki-laki dalam proses pembangunan," ujar Linda.
Sebelumnya, Ketua DPR, Marzuki Alie juga mengomentari banyaknya staf Dewan yang mengenakan pakaian seksi. Menurut dia, perempuan yang mengenakan baju seksi dapat menimbulkan hasrat laki-laki berubah sehingga menimbulkan tindak asusila.
"Namanya laki-laki, pakaian yang tidak pantas itu yang menarik laki-laki berbuat sesuatu," kata Marzuki di Gedung DPR, Selasa 6 Maret 2012.
Menurut Marzuki, banyaknya pemerkosaan karena banyak perempuan yang mengenakan rok mini.
"Sebaiknya perempuan berpakaian yang memenuhi kepantasan sesuai dengan budaya kultur bangsa, asas kepatutan. Meski dalam hukum tidak dilarang tapi pantas dan patut itu perlu, supaya tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Itu saya imbau untuk yang di luar," kata dia. (eh)
No comments:
Post a Comment